Aplikasi K13 Semester 2 Revisi 2019 Di Luncurkan

Aplikasi Penilaian sangat Penting untuk mendukung proses pembelajaran, hanya saja aplikasi bantu untuk melakukan penilaian yang ada jarang sekali didapatkan dengan gratis dengan dukungan layanan pelatihannya, sementara para guru di Maluku selalu mengandalkan aplikasi yang dibuat oleh perusahan, atau aplikator yang berasal dari kota-kota besar yang sudah maju pendidikannya. Namun dikarenakan penggunanya tidak sesuai dengan kebutuhan guru, sehingga agak kesulitan dalam pengoperasiannya.

Bahkan beberapa aplikasi yang menyebar gratis di internet atau didatangkan oleh penyedida layanan aplikasi sangat sulit dipetakan sesuai dengan kebutuhan di setiap sekolah, terutama di sekolah dasar dan Madrasah Ibtidaiyah.

Hal inilah yang medorong pak Alfi Hasan, salah satu Guru berprestasi di Kota Ambon, berusaha memecahkan masalah krusial ini dengan membuat aplikasi bantu penilaian untuk memudahkan pekerjaan para guru ini. Pada awalnya aplikasi ini dikhussukan untuk membantu sesama teman sejawat guru di sekolah tempat asalnya yaitu SD negeri 87 Ambon, namun dikarenakan cepat menyebar ke sekolah lain melalui forum-forum pelatihan dan pertemuan guru akhirnya aplikasi inipun menyebar dengan viral di dunia maya dan mengindonesia.

Ketua Forum Pengembangan Pendidikan kec. Sirimau dalam sambutannya

Aplikasi versi awal yang dibuat sudah disebarkan gratis sejak tahun 2017 dan telah menyebar dan digunakan oleh guru di berbagai pelosok Nusantara. Aplikasi ini disebar melalui salah satu halaman penyedia jasa sharing hal-hal yang gratis dan sudah didownload ribuan guru se Indonesia, dari revieuw yang mereka komentari bahwa mereka merasa bersyukur sekali mendapatkan aplikasi penilaian yang cukup mudah dan bisa membantu mereka dalam pengerjaan penialain di sekolah.

Dikarenakan permintaan mulai membludak memasuki semester genap, maka hari ini 15 April 2019 diluncurkan aplikasi penialain dengan versi 4.19, adalah varian terbaru dari aplikasi penilaian yang sudah diluncurkan dengan dukungan penuh oleh pemerintah daerah Kota Ambon dalam hal ini Dinas pendidikan dan dukungan komunitas organisasi Profesi Guru Ikatan Guru Indonesia, dan yang paling penting adalah dukungan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) kota Ambon yang terus mendorong agar aplikasi ini bisa bermanfaat bagi sesama.

Dalam sambutannnya Kadis Pendidikan Kota Ambon Dr. Fami Salatalohy mengapresiasi motivasi berbagi yang sebarkan oleh guru-guru terbaik di kota Ambon yang jarang dan langka dengan dukungan komunitas Guru, kawan-kawan IGI yang terus memberikan dukungan agar aplikasi ini bisa dimanfaatkan seluas-luasnya kepada para guru di Maluku khusunya kota Ambon, lebih luas lagi bermanfaat bagi guru di seluruh Nusantara" tandas Kadisdik dalam sambutannya. selanjutnya beliau menambahkan bahwah perlu kiranya ada evaluasi berkelanjutan tentang penggunaan aplikasi versi sebelumnya sehingga bisa diketahui kelebihan dan kekurangan yang dirasakan oleh penggunanya, namun saya yakin dengan inovasi-inovasi yang dilahirkan mampu mengupgrade aplikasi ini sesuai dengan kebutuhannya" tegas kadis dalam sambutannya.

Peluncuran aplikasi Penilaian K13 ini langsung dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan kota Ambon, DR. Fahmi Salatalohy, M.Hum, bersamaan dengan peluncuran website resmi SD Negeri 87 Ambon, www.sdn87ambon.sch.id., yang juga dirancang dengan dukungan Ikatan Guru Indonesia (IGI) Maluku. aplikasi ini juga bisa didapatkan gratis melalui laman website www.mralfibanda.com sebagai kreator pengembang Aplikasi.

Para Peserta Guru SD se kecamatan Sirimau dan Gugus 7 kota Ambon

Peluncuran Aplikasi ini dihadairi lebih dari 45 kepala sekolah se Kota Ambon bersama masing masing 3 guru yang berasal dari sekolah masing-masing. Harapannya besarnya aplikasi ini akan langsung diujicoba bahkan akan dibagikan secara gratis pada pasca acara launching. "Aplikasi ini semata bukan karya saya pribadi, tetapi adalah karya kita bersama, karena motivasi forum dan dorongan komunitas dan IGI lah saya luangkan waktu khusus untuk untuk membantu rekan dan teman guru terutama sekolah yang membutuhkan, bukan semata nilai materi yang didapatkan tetapi sebuah pengabdian yang ingin meyakinkan semua guru bahwa kita juga bisa berbuat seperti mereka di tempat lain, hanya saja butuh fokus dan konsentrasi".