Kemdikbudristek siapkan Konsep Kurikulum Baru 2022.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyampaikan bahwa akan menawarkan kurikulum baru yang memiliki fleksibilitas. Adapun, kurikulum baru tersebut rencananya akan diterapkan pada 2022 mendatang.

Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Anindito Aditomo mengatakan, kurikulum ini nantinya akan lebih menitikberatkan kepada materi esensial. Jadi, seperti lebih disempurnakan.

“Mulai tahun depan Kemendikbudristek akan menawarkan kurikulum yang lebih fleksibel. Kurikulum tersebut akan lebih berfokus pada materi yang esensial, tidak terlalu padat materi. Ini penting agar guru punya waktu untuk pengembangan karakter dan kompetensi. Bukan sekadar kejar tayang materi yang ada di buku teks,” ungkapnya dalam akun Instagram-nya @ninoaditomo dikutip, Kamis (2/12).

Adapun, kurikulum prototipe ini sedang diterapkan secara terbatas di sekitar 2.500 sekolah di seluruh Indonesia melalui Program Sekolah Penggerak. Untuk diketahui, salah satu program Merdeka Belajar ini diisi sekolah-sekolah yang mencerminkan keragaman yang ada di sistem pendidikan Indonesia.

“Sebagian besar adalah sekolah yang biasa saja. Bukan sekolah yang biasa dianggap favorit atau unggul. Bukan sekolah yang punya fasilitas yang  berlebih. Banyak yang justru kekurangan secara sarana-prasarana. Sebagian juga berada di daerah tertinggal,” jelasnya.

Kemendikbud-Ristek akan mulai menawarkan kurikulum yang lebih merdeka bagi guru dan murid. Kurikulum itu saat ini tengah dalam masa uji coba pada sejumlah sekolah penggerak.

Nadiem memaparkan bahwa dengan kurikulum itu, guru lebih bisa mengerti, beradaptasi, dan fleksibel, karena sesuai kemampuan muridnya. Selain itu, kurikulum tersebut memberikan kesempatan bagi guru berkreasi dan berinovasi. Sehingga, proses pembelajarannya lebih mudah. Pergantian kurikulum tersebut bukan dalam artian untuk melanggengkan sebutan “ganti Menteri, ganti kurikulum.” Kurikulum baru ini justru yang akan memberikan kemerdekaan kembali pada guru-guru.
Kurikulum prototipe diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.

Kurikulum prototipe memiliki beberapa karakteristik utama yang mendukung pemulihan pembelajaran:

1. Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia; gotong royong; kebinekaan global; kemandirian; nalar kritis; kreativitas).

2. Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.

3. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal

by: mr. AltiBanda

Posting Komentar

0 Komentar