Umpan balik pembelajaran adalah informasi yang diberikan kepada murid untuk membantunya belajar dan berkembang. Umpan balik dapat disampaikan oleh guru, teman sebaya, atau bahkan oleh murid itu sendiri. Umpan balik yang efektif haruslah bersifat konstruktif dan fokus pada kemajuan belajar murid. Umpan balik yang konstruktif tidak hanya menyoroti kesalahan, tetapi juga memberikan informasi yang bermanfaat untuk perbaikan. Umpan balik yang efektif juga harus bersifat positif dan memotivasi murid untuk terus belajar.
1. Meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran. Umpan balik yang efektif dapat membantu murid untuk memahami materi pelajaran dengan lebih baik. Umpan balik dapat menunjukkan kepada murid apa yang telah mereka pahami dengan benar, dan apa yang masih perlu mereka pelajari.
2. Mengembangkan keterampilan. Umpan
balik yang efektif dapat membantu murid untuk mengembangkan keterampilan
mereka. Umpan balik dapat menunjukkan kepada murid area mana yang perlu mereka
tingkatkan, dan bagaimana mereka dapat melakukannya.
3. Meningkatkan motivasi. Umpan balik
yang efektif dapat meningkatkan motivasi murid untuk belajar. Umpan balik dapat
menunjukkan kepada murid bahwa mereka telah membuat kemajuan, dan bahwa mereka
mampu untuk mencapai tujuan mereka.
4. Menjadi pembelajar yang mandiri. Umpan
balik yang efektif dapat membantu murid untuk menjadi pembelajar yang mandiri.
Umpan balik dapat mengajari murid untuk menilai pekerjaan mereka sendiri, dan
untuk mengidentifikasi area mana yang perlu mereka tingkatkan.
Seperti yang sudah disampaikan dalam tulisan saya di seri 5, merencanakan tindak lanjut assessment pada pembelajaran paradigma baru ini, penilaian atau assessment menerapkan paradigma Groot mindset atau pola pikir bertumbuh, pola pikir yang mendorong pembelajaran sepanjang hayat. Salah satu dampak dari penerapan paradigma tersebut adalah penekanan akan pentingnya umpan balik terhadap pencapaian tujuan belajar murid. Umpan balik yang tepat akan berpengaruh pada motivasi belajar murid. Pemberian umpan balik dilakukan untuk membangun kesadaran pemangku kepentingan bahwa proses pencapaian tujuan pembelajaran lebih diutamakan dibandingkan dengan hasil akhir. Lantas, bagaimana cara melakukan umpan balik yang tepat di pembelajaran kita ?
Sederhanaya umpan balik adalah komentar atau respon terhadap hasil karya dan proses belajar murid yang relevan dengan teknik penilaian formatif yang diberikan. Umpan balik menggambarkan apa saja yang sudah dicapai dan apa yang seharusnya dapat dilakukan oleh murid dengan lebih baik dalam mencapai kompetensi yang dimaksud. Selain itu, umpan balik juga berisi tentang strategi apa saja yang dapat diterapkan oleh murid untuk membantu meningkatkan hasil belajar yang telah ditargetkan. Umpan balik sangat diperlukan baik bagi murid maupun guru untuk perbaikan proses pembelajaran yang berkelanjutan.
Umpan balik juga dapat dilakukan antar murid atau peer feedback. Peer feedback adalah umpan balik atau evaluasi yang diberikan oleh rekan sebaya atau teman sekelas dalam konteks pembelajaran atau kerja sama. Dalam konteks pembelajaran, peer feedback biasanya merujuk pada proses di mana siswa memberikan ulasan, komentar, atau evaluasi terhadap karya atau prestasi akademik teman sekelas mereka. Tujuannya adalah untuk membantu teman sekelas dalam meningkatkan kualitas pekerjaan mereka, memahami kekuatan dan kelemahan, serta memberikan saran konstruktif.
Peer feedback sering digunakan sebagai alat evaluasi formatif, yang berarti bahwa fokusnya adalah untuk membantu pembelajaran dan pengembangan, bukan untuk memberi nilai. Dengan memberikan umpan balik satu sama lain, siswa dapat saling mendukung dalam mencapai tujuan pembelajaran mereka dan meningkatkan pemahaman mereka tentang materi pelajaran. Selain dalam pembelajaran, konsep peer feedback juga dapat diterapkan dalam lingkungan kerja komunitas guru di mana rekan kerja guru memberikan ulasan dan umpan balik satu sama lain untuk membantu meningkatkan kualitas pembelajaran dan pencapaian tujuan bersama.
Guru dapat memberikan umpan balik baik secara verbal maupun nonverbal sesuai dengan kondisi yang ada. Guru didorong untuk melakukan umpan balik secara interaktif dengan murid. Umpan balik baik secara verbal maupun nonverbal adalah cara untuk menyampaikan pesan atau evaluasi kepada seseorang tentang kinerja atau tindakan mereka. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai keduanya:
1. Umpan Balik Verbal :
·
Verbal
Positif: Ini melibatkan penggunaan kata-kata yang memberikan pujian atau
pengakuan positif terhadap tindakan atau hasil seseorang. Contohnya,
"Kerjaanmu sangat baik. Saya sangat menghargainya."
·
Verbal
Konstruktif: Ini melibatkan memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun
untuk membantu orang tersebut meningkatkan kinerja mereka. Contohnya,
"Mungkin kamu bisa mencoba pendekatan ini untuk masalah ini. Itu bisa
membantu."
·
Verbal
Negatif: Ini melibatkan memberikan kritik atau umpan balik yang menyoroti
kelemahan atau masalah dalam kinerja seseorang. Penting untuk memberikan kritik
ini dengan sopan dan membantu orang tersebut memahami cara untuk memperbaiki
diri mereka.
2. Umpan Balik Nonverbal :
·
Ekspresi Wajah : Ekspresi wajah, seperti senyum atau wajah marah, dapat menyampaikan
perasaan dan evaluasi tanpa kata-kata.
·
Bahasa Tubuh
: Gerakan tubuh, seperti mengangguk atau menggeleng, bisa mengkomunikasikan
persetujuan atau ketidaksetujuan.
·
Kontak Mata :
Menjaga atau menghindari kontak mata bisa mengindikasikan tingkat perhatian
atau ketertarikan terhadap apa yang disampaikan.
·
Bahasa Isyarat
: Tindakan fisik seperti melambaikan tangan atau mengangkat jempol bisa
digunakan untuk memberikan umpan balik positif.
Ketika memberikan umpan balik baik secara
verbal maupun nonverbal, penting untuk memperhatikan konteks dan situasi. Umpan
balik harus jujur, konstruktif, dan relevan dengan tujuan yang ingin dicapai.
Selain itu, memastikan umpan balik diberikan dengan cara yang menghormati
perasaan dan martabat individu yang menerimanya sangat penting untuk menjaga
hubungan yang sehat dan produktif.
Guru juga dapat
memberikan umpan balik dengan cara mencontohkan jika murid memerlukan contoh
bagaimana melakukan sesuatu. Umpan balik dapat dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung atau setelah murid selesai mengerjakan tugas. Saat
seorang murid mengalami kesulitan atau kebingungan dalam memahami suatu konsep
atau tugas yang diajarkan, guru dapat memberikan umpan balik dengan cara yang
sangat konkret, yaitu dengan melakukan contoh langsung atau demonstrasi. Ini
berarti bahwa guru akan secara aktif menunjukkan kepada murid bagaimana suatu
tugas atau aktivitas seharusnya dilakukan.
Cara ini sangat
efektif ketika murid memerlukan panduan yang lebih visual atau praktis untuk
memahami konsep atau tugas tertentu. Dengan melakukan contoh langsung, guru
memberikan model yang jelas tentang apa yang diharapkan dari murid. Berikut
beberapa poin penting terkait dengan metode ini :
1. Meminimalkan Ambiguitas : Contoh
langsung menghilangkan ambiguitas atau ketidakjelasan yang mungkin dimiliki
oleh murid tentang tugas atau konsep tertentu. Melalui demonstrasi, murid dapat
melihat langkah-langkah yang harus diikuti dengan jelas.
2. Visualisasi: Pengajaran dengan
contoh konkret membantu murid untuk memvisualisasikan apa yang harus mereka
lakukan. Ini dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang bagaimana tugas
tersebut harus dikerjakan.
3. Pemodelan Perilaku Positif: Guru
juga dapat menggunakan metode ini untuk memodelkan perilaku positif atau teknik
tertentu yang harus diterapkan oleh murid. Ini membantu murid melihat bagaimana
hal-hal seharusnya dilakukan dengan benar.
4. Interaksi Langsung: Guru dan murid
dapat berinteraksi secara langsung selama demonstrasi ini, yang memungkinkan
murid untuk mengajukan pertanyaan dan meminta klarifikasi jika diperlukan.
5. Bimbingan Individual: Dalam beberapa
kasus, guru dapat memberikan demonstrasi secara individual kepada murid yang
memerlukan bantuan ekstra. Ini memungkinkan personalisasi umpan balik sesuai
dengan kebutuhan spesifik murid.
6. Meminimalisir Ketidakpercayaan Diri:
Melalui contoh langsung, guru dapat membantu murid mengatasi ketidakpercayaan
diri mereka dalam menyelesaikan tugas atau memahami materi. Murid dapat melihat
bahwa tugas tersebut dapat diselesaikan dengan baik.
7. Dengan memberikan umpan balik
melalui contoh langsung, guru membantu memastikan bahwa murid memiliki contoh
nyata dan konkret untuk mengikuti. Hal ini dapat mempercepat pemahaman dan
kemampuan murid dalam menghadapi tugas atau konsep yang sebelumnya mereka
anggap sulit.
Selanjutnya,
prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam memberikan umpan balik adalah:
1. Fokus: Umpan balik harus fokus pada
isi yang relevan dengan kriteria tugas, indikator pencapaian kompetensi, dan
tujuan pembelajaran.
2. Bermakna: Umpan balik tidak sebatas
berupa angka atau nilai, tetapi juga deskripsi terkait pencapaian murid dan
motivasi terkait.
3. Apa yang perlu ditingkatkan: Jadikan
respon murid terhadap umpan balik sebagai indikator mengenai ketepatan umpan
balik yang diberikan.
Dalam memberikan umpan
balik, sesuaikan sapaan dan kalimat yang digunakan dengan kondisi dan situasi
murid, lingkungan sekolah, dan feedback yang dibutuhkan. Umpan balik pun tidak
harus selalu diberikan oleh guru, melainkan juga dapat diberikan oleh teman
sebaya atau self-feedback. Dengan begitu, murid dapat belajar mengelola
umpan balik dari orang dewasa dan juga teman-temannya. Penilaian diri dapat
mendorong murid menjadi pembelajar mandiri atau otonom. Untuk melakukan umpan
balik antar teman atau penilaian diri, guru perlu menyiapkan daftar checklist
atau panduan untuk membantu murid. Pastikan panduan memuat dengan jelas aspek-aspek
yang perlu diberikan umpan balik.
Hasil umpan balik
dapat digunakan oleh guru untuk mengembangkan pembelajaran yang berkelanjutan. Hasil
umpan balik adalah alat yang kuat dalam pengembangan pembelajaran yang
berkelanjutan karena memungkinkan guru untuk beradaptasi dengan kebutuhan dan
perkembangan murid serta terus meningkatkan kualitas pengajaran mereka. Dengan
memanfaatkan umpan balik dengan bijak, guru dapat menciptakan pengalaman
pembelajaran yang lebih efektif dan bermakna bagi murid mereka. Untuk
mengembangkan pembelajaran yang berkelanjutan maka kita perlu :
1. Evaluasi Kinerja: Umpan balik adalah
alat penting yang digunakan oleh guru untuk mengukur sejauh mana murid telah
mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Dengan menerima umpan balik dari
berbagai sumber, termasuk tes, tugas, interaksi kelas, dan lainnya, guru dapat
mengidentifikasi area di mana murid mungkin memerlukan bantuan lebih lanjut
atau perubahan dalam metode pengajaran.
2. Perbaikan Proses Pembelajaran: Guru
dapat menggunakan umpan balik untuk menilai efektivitas metode pengajaran
mereka. Jika hasil umpan balik menunjukkan bahwa sejumlah besar murid kesulitan
memahami materi tertentu, guru dapat mengevaluasi ulang cara mereka
menyampaikan materi tersebut. Ini dapat melibatkan penggunaan strategi
pengajaran yang berbeda, pemilihan sumber daya yang lebih sesuai, atau
penyesuaian rencana pelajaran.
3. Penyesuaian Kurikulum: Hasil umpan
balik dapat membantu guru menentukan perubahan yang mungkin diperlukan dalam
kurikulum mereka. Jika sebagian besar murid mengalami kesulitan dengan topik
tertentu, guru dapat mempertimbangkan untuk menyelidiki atau menambahkan materi
yang lebih relevan atau menghilangkan konsep yang kurang bermanfaat.
4. Dukungan Individual: Umpan balik
juga memungkinkan guru untuk memberikan dukungan individual kepada murid yang
memerlukan bantuan tambahan. Dengan memahami di mana murid mengalami kesulitan,
guru dapat menawarkan bimbingan khusus, sumber daya tambahan, atau tugas
remedial.
5. Pengembangan Profesional Guru: Guru
dapat menggunakan umpan balik untuk mengidentifikasi area di mana mereka perlu
meningkatkan keterampilan atau pengetahuan mereka. Ini dapat memotivasi guru
untuk mencari pelatihan atau sumber daya tambahan yang relevan untuk
meningkatkan pengajaran mereka.
6. Meningkatkan Motivasi Belajar Murid:
Dengan memberikan umpan balik yang positif dan konstruktif, guru dapat memotivasi
murid untuk terus berusaha memperbaiki hasil mereka. Ini menciptakan lingkungan
di mana murid merasa didukung dan terdorong untuk belajar.
Mr. Alfi Banda
0 Komentar