A. Latar Belakang
Budaya positif
merupakan bentuk pembiasaan karakter yang baik, Yang terdiri dari beberapa kegiatan
dalam rangka untuk menumbuhkan karakter peserta didik ke arah lebih baik. Pembentukan
karakter ini bertujuan untuk mewujudkan budaya positif di sekolah. Budaya
positif sangat penting dikembangkan di sekolah karena budaya positif merupakan
salah satu indikator peningkatan mutu sekolah. Budaya positif sekolah adalah
sekumpulan nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan
simbol-simbol yang dipraktekkan oleh kepala sekolah, guru, petugas
administrasi, siswa dan masyarakat sekitar sekolah.
Untuk dapat
mewujudkan budaya positif di sekolah diperlukan kolaborasi dan sinergitas
antara semua unsur yang ada di sekolah. Baik kepala sekolah, guru, siswa, orang
tua, dan unsur-unsur lainnya harus mampu melaksanakan suatu perubahan yang
positif dan dilaksanakan secara berkesinambungan dan penuh komitmen. Jika
budaya positif ini dapat dilaksanakan dengan baik maka visi sekolah impian pun
akan dapat diwujudkan.
Budaya positif
perlu dibangun dalam suatu kelas yang akan berdampak pada budaya positif di
sekolah dan berperan dalam visi sekolah. Mewujudkan budaya positif harus
dilakukan sejak dini mengingat dalam prosesnya membutuhkan waktu yang lama dan
konsisten dari setiap stakeholder yang ada. Sebagai guru penggerak, tentu
memiliki peran yang besar dalam mewujudkan disiplin positif, baik di dalam
kelas maupun di lingkungan sekolah. Di lingkungan sekolah, guru dapat
menerapkan budaya positif seperti bekerja sama dengan rekan sejawat,
berinteraksi secara akrab dengan peserta didik, menerapkan sikap disiplin dan
bertanggung jawab serta menjadi teladan bagi peserta didik. Sedangkan di
lingkungan kelas, salah satu langkah yang guru dapat lakukan adalah membangun
budaya positif melalui komunikasi efektif.
Komunikasi
efektif memiliki dampak yang besar terhadap keberhasilan pembelajaran. Apabila
guru menyampaikan pesan atau materi ajarnya menggunakan komunikasi yang
efektif, maka akan berpengaruh pada peningkatan pemahaman peserta didik yang
pada akhirnya akan mempengaruhi perubahan tingkah laku peserta didik. Perubahan
tingkah laku ini juga akan berujung pada terbentuknya budaya positif di kelas.
Untuk itu, komunikasi efektif tidak hanya digunakan dalam pembelajaran saja,
namun perlu juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, untuk
membangun budaya positif di sekolah langkah yang dapat ditempuh adalah
memulainya dengan membangun budaya positif di kelas melalui komunikasi efektif.
B.
Deskripsi Aksi Nyata
Aksi nyata ini saya laksanakan selama 4 minggu
dengan rincian sebagai berikut :
1. Minggu Ke-1 (Persiapan)
Membangun komunikasi
dengan kepala sekolah terkait dengan pentingnya budaya positif yang didahului
dari diri sendiri setiap guru dan siswa di dalam kelas, selanjutnya
melaksanakan pengimbasan atau sosialisasi kepada seluruh guru di sekolah sekaligus
menyamakan presepsi tentang strategi penrapan budaya positif di kelas,
khususnya pada kelas daring.
2. Minggu Ke-2 (Pelaksanaan)
Pada minggu
kedua, melaksanakan aksi di kelas daring, dimulai dengan membuat kesepakatan
kelas ketika belajar virtual. Tahap ini, guru memberi kebebasan kepada setiap
murid untuk menentukkan poin-poin kesepakatan kelas, beberapa hasil yang
didaptkan dari kesepakatan kelas bersama ketika belajar daring adalah :
1. Tepat
waktu/disiplin
2. Ketika
belajar menggunakan aplikasi zoom atau G-Meet, harus menggunakan pakaian seram sekolah.
3. Tidak
mengaktifkan mic jika tidak berbicara
4. Salaing
menghargai dan menyayangi
5. Menggunakan
kata-kata yang santun jika belajar lewat WA Group
6. Membiasakan
salam dan sapa ketika ketemu secara virtual.
Penyusunan kesepakatan
kelas ini dibuat sendiri oleh siswa dan sebagaian atas usul saran dari orang
tua dari rumah masing-masing.
3. Minggu III (Pengumpulan Data)
Pada minggu
ketiga saya mulai mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk menyusun laporan
rancangan aksi nyata.
4. Minggu IV (Pelaporan)
Setelah semua
data terkumpul barulah saya mulai menyusun laporan secara tertulis dari praktik
aksi nyata ini.
Dalam
penerapan aksi nyata ini tidak terlepas dari persiapan yang panjang dan izin
dari Kepala Sekolah dan memperhatikan protokoler kesehatan.
Aksi nyata
nyata ini saya lakukan dengan alasan karena pentingnnya budaya positif
C.
Hasil Aksi Nyata
Hasil pelaksanaan
aksi nyata penerapan budaya positif ini adalah :
1.
Peserta didik memberikan respon yang positif
atau umpan balik terhadap pesan yang disampaikan.
2.
Peserta didik memiliki keterampilan yang baik
dalam menyampaikan ide atau gagasan.
3.
Peserta didik memiliki sikap saling menghargai
pendapat, mampu bekerja sama dan bertanggung jawab.
D.
Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan
Pembelajaran yang didapatkan dari
aksi nyata ini sebagai tindakan refleksi adalah :
1. Kegagalan
Masih terdapat
beberapa peserta didik yang kurang percaya diri dalam menyampaikan ide atau
gagasannya.
2. Keberhasilan
Peserta didik
menunjukkan respon yang positif dan sikap antusias dalam setiap kegiatan
pembelajaran sehingga terjadi komunikasi dua arah. Keterampilan dan ide atau
gagasan yang dikemukakan oleh peserta didik telah menunjukkan karakter yang
sesuai dengan nilai-nilai profil Pancasila. Dan hal ini telah mendukung
perwujudan budaya positif di kelas.
E. Rencana Perbaikan untuk Pelaksanaan di Masa
Mendatang
1. Meningkatkan
rasa percaya diri peserta didik dalam mengemukakan ide atau gagasan dalam
setiap kegiatan pembelajaran melalui strategi latihan berpikir.
2. Meningkatkan interaksi guru dan peserta didik di luar jam pelajaran.
DOKUMENTASI
0 Komentar