Berbagai dan Kolaborasi Portal Rumah Belajar dan PMM di SD Muhammadiyah 2 Ambon

Pemanfaatan fitur-fitur sumber belajar pada portal Rumah Belajar Tidak Efektif jika tidak dikaitkan dengan model pembelajaran yang cocok serta sesuai dengan karakteristik murid. Begitu juga pada pemanfaatan platform Merdeka mengajar untuk kebutuhan guru yang dampaknya pada murid di dalam kelas.  Kedua platform ini bisa diakses dengan akun belajar ID yang merupakan akun elektronik oleh Kemdikbud ristek kepada seluruh guru di seluruh Indonesia.

    Tulisan ini adalah proses berbagi dan berkolaborasi Sahabat Rumah Belajar Provinsi Maluku dalam mengkampanyekan efektivitas pemanfaatan portal Rumah Belajar dan Platform Merdeka mengajar di tempat tugas saya SD Muhammadiyah 2 Ambon.

Keadaan Tempat Tugas

    SD Muhammadiyah 2 Ambon adalah salah satu lembaga pendidikan di bawah Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Ambon. Sekolah ini sering disapa dengan sapaan SD MUDA yaitu SD Muhammadiyah 2 Ambon yang masih berusia muda. Saat tulisan ini saya buat, usi sekolah baru beranjak 1 Tahun 4 Bulan dan belum memiliki sarana pendidikan yang memadai termasuk sarana pembelajaran TIK.

    Kondisi ini tidak menghalangi kami untuk tetap berinovasi dalam menyajikan pembelajaran yang berpihak kepada murid.  Tepat tanggal 8 Agustus Tahun 2022 penulis diberi tugas oleh Walikota Ambon sebagai Pelaksana Tugas kepala sekolah di sekolah ini sambil menunggu Kepala Sekolah definitif. Menjadi pelaksana tugas pada sebuah lembaga baru merupakan sebuah tantangan bagi penulis untuk menciptakan inovasi-inovasi pembelajaran yang menyenangkan. 

    Di samping sebagai pelaksana tugas Kepala Sekolah, saya tetap aktif melaksanakan tugas pokok penulis sebagai guru yaitu mengajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di 3 rombongan belajar pada jenjang kelas 1 dan kelas 2.  Hal ini bukan berarti belum adanya guru Pendidikan Agama Islam atau penulis hanya mengisi kekosongan,  tetapi sudah menjadi komitmen penulis bahwa menjadi seorang pimpinan di sekolah itu hanyalah sebuah tugas tambahan yang melekat pada tugas pokok dan fungsi guru itu tersebut yakni mengajar, mendidik, melatih, membina, mengevaluasi dan sebagainya.

Tantangan Sekolah

    Terkait dengan pembelajaran berbasis TIK, sekolah belum memiliki sarana dan prasarana TIK yang memadai, tetapi keterbatasan ini tidak menghalangi saya untuk dijadikan sebagai sebuah alasan tidak terwujudnya kebutuhan belajar yang sesuai dengan kodrat alam dan zaman murid. 

    Murid menjadi korban ketika guru hanya mengedepankan keterbatasan dan kekurangan sarana sebagai alasan,  dan tidak mungkin pembelajaran berbasis TIK akan dilaksanakan ketika tersedianya sarana dan prasarana saja.  Hal ini akan merugikan murid karena perkembangan teknologi selalu berkembang di setiap saat. Maka perlu ada terobosan atau inovasi-inovasi guru dengan mempertimbangkan potensi dan Aset yang dimiliki untuk dijadikan sebagai kekuatan agar pembelajaran yang diwujudkan benar-benar mengakomodir kebutuhan belajar murid salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi yang sudah menjadi bagian daripada kebutuhan hidup saat ini dan masa yang akan datang.

    Melaksanakan pembelajaran berbasis TIK adalah sebuah kebutuhan utama dalam melayani perkembangan anak saat ini. Sebelum bertugas di sekolah ini, penulis telah banyak melaksanakan inovasi-inovasi pembelajaran berbasis TIK di tempat tugas sebelumnya bahkan sempat mengikuti beberapa lomba di tingkat Nasional dengan konsep TIK.  Semangat ini menjadi aset buat penulis untuk terus berkreasi dan berinovasi walaupun pada suasana keterbatasan.  Tentunya keadaan ini membutuhkan strategi Bagaimana menghadirkan fasilitas teknologi dengan kemampuan apa adanya tanpa harus mengurangi nilai-nilai kreativitas murid dan guru.

Tindakan dan Solusi 

    Dengan demikian satu tindakan yang penulis lakukan untuk menciptakan pembelajaran berbasis TIK yaitu menggunakan pendekatan berbasis aset. Penggunaan pendekatan ini dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan yang penulis miliki dengan melibatkan Komunitas Belajar yang telah terbentuk dan terdaftar di Platform Merdeka Mengajar. Kunjungi Komunitas Belajar Kami di PMM DISINI. 

    Berikut ini akan penulis  jelaskan bagaimana proses berbagi dan berkolaborasi sahabat rumah belajar Provinsi Maluku dalam mengkampanyekan efektivitas pemanfaatan portal rumah belajar dan platform Merdeka mengajar di tempat tugas saya SD Muhammadiyah 2 Ambon. Kebutuhan pertama yang penulis perlukan adalah memetakan aset sekolah yang dapat dimanfaatkan sebagai kekuatan dalam menjawab tantangan di atas. Aset sekolah yang dimiliki adalah :

  1. Sumber Daya Manusia
  2. Sarana TIK berupa Laptop, Tablet, Projector dan Handphone yang dimiliki oleh para guru dan tenaga kependidikan
  3. Tersedianya Jaringan Internet di Sekolah
  4. Potensi diri Murid
  5. Akun belajar guru
  6. Adanya Lulusan Pendidikan Guru Penggerak
  7. Adanya Komunitas Belajar sebagai tempat kolaborasi dan berbagi guru
  8. Semangat Guru untuk berinovasi

    Dari aset inilah menjadi kekuatan bagi penulis untuk menerapkan pembelajaran berbasis TIK baik dalam implementasi di mata pelajaran yang penulis ampuh maupun sebagai kebijakan sekolah yang disepakati bersama dengan para dewan guru. Aset inilah yang menjadi modal penulis memberanikan diri untuk mengikuti PembaTIK Tahun 2020 dan hingga saat ini sudah berada di level 4. Target utama untuk mengikuti PembaTIK tahun ini adalah untuk mendapat pengetahuan dan keterampilan yang berharga bagi penulis dan sekolah dalam hal pemanfaatan portal rumah belajar dan platform Merdeka mengajar yang bermuara pada akun utama belajar id.

    Berdasarkan tantangan dan aset yang tersedia, maka solusi yang penulis tawarkan kepada dewan guru dan juga kepada diri penulis sendiri sebagai guru Pendidikan Agama Islam adalah memanfaatkan portal rumah belajar dan platform Merdeka mengajar untuk memulai pembelajaran berbasis TIK di sekolah baru ini. Seyogyanya setiap inovasi yang dibuat dalam hal media pembelajaran oleh seorang guru tidak terlepas dari strategi atau model yang digunakan, sehingga ada keseimbangan antara media dan model dalam mewujudkan suasana pembelajaran yang benar-benar dikehendaki oleh murid.  Salah satu model pembelajaran yang tidak asing lagi bagi kita dan merupakan model pembelajaran berbasis aktivitas murid yaitu discovery learning.  Model ini sangat tepat digunakan untuk pembelajaran dengan pemanfaatan portal rumah belajar.  

    Portal rumah belajar Kemdikbud Ristek terdapat berbagai konten yang disediakan oleh PUSDATIN Kemdikbud Ristek baik bersifat visual, auditori maupun kinestetik.  Tentunya ini memberi ruang kepada murid untuk memilih konten-konten yang relevan dengan potensi diri mereka.  Maka model ini dianggap tepat bagi penulis dalam hal menemukan informasi-informasi secara mandiri oleh murid atas bimbingan guru sesuai dengan kesiapan belajar dan minat serta gaya belajar mereka.

    Model pembelajaran discovery learning secara paten telah ditetapkan langkah-langkahnya. Model ini akan menjadi menarik ketika dikembangkan dengan inovasi yang berbasis kearifan lokal sehingga harapannya anak berkembang berdasarkan kodratnya dapat terwujud dengan baik.  Inovasi pembelajaran ini penulis namakan TIKAR.  Tikar adalah akronim dari temukan informasinya praktik gerakannya.  

    Tikar sendiri bagi orang Maluku adalah anyaman dari daun untuk pengalas tempat duduk di lantai yang sampai saat ini masih menjadi warisan budaya orang Maluku. Filosofi dari tikar sendiri apabila dikaitkan dengan pembelajaran saat ini bahwa perkembangan zaman dan teknologi adalah sebuah keniscayaan tuntutan hidup manusia saat ini. Namun, jangan sampai perkembangan zaman dan teknologi akan menguras budaya daerah setempat. 

    Ki Hajar Dewantara telah jauh-jauh hari mengingatkan kita bahwa anak berkembang sesuai kodratnya,  zaman boleh berubah dan kita tidak boleh ketinggalan zaman tetapi jangan sampai perkembangan zaman dapat mengikis budaya daerah kita.  Antara budaya dan zaman harus seiring sejalan berkembang sesuai dengan tuntutan hidup manusia saat ini dan yang akan datang. Maka untuk menyukseskan program pembatik Tahun 2022 di level 4 ini penulis memulai kegiatan kolaborasi dan Berbagi bersama rekan-rekan guru di tempat tugas saya yang berada dalam komunitas belajar yang kami namakan dengan sapaan komunitas belajar Ahmad Dahlan. 

Berbagi dan Berkolaborasi

        Kegiatan berbagi dan berkolaborasi sahabat rumah belajar PembaTIK 2022 yang penulis lakukan di SD Muhammadiyah 2 Ambon dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2022. Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan membangun komunikasi dalam bentuk koordinasi dengan seluruh pihak yang berkepentingan di sekolah termasuk guru dan pengurus yayasan.  Maka disepakati kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa 25 Oktober jam 11.00 - 13.00 WIT. 

        Sebelum melaksanakan kegiatan kolaborasi dan berbagi, kami tetap melaksanakan tugas pokok kami di dalam kelas terlebih dahulu,  satu hari sebelum kegiatan dimulai dibentuklah tim work yang bertugas untuk mempersiapkan hal-hal menyangkut tentang kebutuhan kegiatan nanti. Seluruh guru hadir dalam kegiatan kolaborasi dan berbagi ini, kita memulainya dengan mengidentifikasi kebutuhan dari pemanfaatan portal rumah belajar dan platform Merdeka mengajar.. Di samping itu penulis juga menceritakan praktek baik yang telah saya laksanakan di hari Senin atau satu hari sebelum pelaksanaan berbagi dan berkolaborasi.  Praktik baik yang telah penulis terapkan adalah pemanfaatan portal rumah belajar dan platform Merdeka mengajar melalui model pembelajaran discovery learning dan strategi TIKAR.


   Berikut media sosial yang saya gunakan untuk menyebar poster/Flyer Kegiatan :

1. Facebook : https://s.id/FB_srb2alfi

2. Instagram : https://s.id/IG_srb2alfi

3. Tiktok : https://s.id/tiktok_srb2alfi

        Aksi nyata dalam bentuk praktik baik ini disambut baik oleh para rekan-rekan guru yang juga peserta pada saat itu. Untuk memperjelas seperti apa pemanfaatan portal rumah belajar dan platform merdeka mengajar melalui model pembelajaran discovery learning dan strategi tikar, saya mengawali dengan menceritakan efektivitas pemanfaatan portal rumah belajar dan fitur-fitur yang terdapat di dalamnya.  Dalam proses ini didapatkan bahwa seluruh guru memang pernah mengakses laman rumah belajar namun secara konteks dan konten mereka jarang menggunakan fitur-fitur yang ada di dalamnya.

        Kita Memulai Dengan mendaftar akun di portal rumah belajar, hal ini bertujuan agar para guru tidak sebatas menjadi pengguna tetapi bisa menjadi kreator dan terlibat langsung di dalam portal rumah belajar. Setelah bisa mengakses portal rumah belajar dengan akun belajar id penulis memperkenalkan fitur utama dan fitur pendukung yang ada di dalam portal rumah belajar serta manfaatnya. Pada saat penjelasan ini para rekan-rekan guru mulai terlihat bersemangat karena mereka menyadari bahwa selama ini yang mereka pahami rumah belajar itu hanya sebatas platform atau produk dari Kemdikbud berupa laman berita atau website yang hanya mempublikasikan cerita-cerita pendidikan saja.  Ternyata setelah menelusuri ke dalam dan melihat manfaat-manfaat yang bisa dipakai di dalam pembelajaran ini menjadi sebuah kebutuhan untuk murid saat ini.

        Memperkenalkan dan menjelaskan fungsi dari fitur utama dan fitur pendukung di portal rumah belajar saya mengarahkan para rekan-rekan guru juga untuk melihat kembali fitur-fitur yang terdapat di platform Merdeka mengajar. Langkah ini kami lakukan juga sebagai bagian daripada program komunitas belajar, yaitu dengan mengidentifikasi sejauh mana fitur yang menjadi kebutuhan guru saat ini di PMM, diantaranya adalah pelatihan Mandiri yang sedang dilaksanakan para guru. (Sahabat dapat mendownload File Presentasenya DISINI)

        Ditemukan beberapa guru yang belum menyelesaikan tugas aksi nyata di topik pelatihan Mandiri, munculah berbagai ide dan masukan berdasarkan sharing pendapat yang kami lakukan dalam kegiatan diskusi ini. Dalam mengimplementasi dan memanfaatkan portal rumah belajar dan platform Merdeka mengajar, saya memperjelaskan beberapa strategi dan metode yang bisa dimanfaatkan guru sehingga menjadi sebuah pengetahuan bagi rekan-rekan guru ketika mengimplementasikannya kepada peserta didik nanti.  Model discovery learning dan strategi TIKAR adalah bagian yang penulis sosialisasikan kepada rekan guru mulai dari pengertiannya langkah-langkahnya dan bagaimana merencanakan sesuai dengan karakteristik murid yang kita ajarkan.  Perlu kita pahami juga bahwa tidak semudah sebuah model pembelajaran itu digunakan oleh guru tanpa memikirkan kondisi serta karakteristik murid yang ada di dalam kelas.  

        Salah satu kearifan lokal yang saya tampilkan dalam inovasi ini adalah sebagaimana yang telah penulis jelaskan diatas yaitu Strategi TIKAR. TIKAR ini saya jadikan sebagai sebuah strategi yang dipadukan dengan model pembelajaran discovery learning. Perpaduan antara strategi tikar dan model pembelajaran discovery learning yaitu terdapat pada langkah mengumpul informasi melalui sumber belajar yang disajikan di portal rumah belajar.  Sebelum murid mengambil keputusan dari informasi yang mereka dapatkan di portal rumah belajar, informasi ini diuji lagi oleh murid melalui strategi tikar.  Perpaduan antara model pembelajaran discovery learning dan strategi tikar juga harus mempertimbangkan tema atau topik pelajaran yang diterapkan. 

        Para guru terlihat antusias dalam kegiatan berbagi dan berkolaborasi mereka sangat bergembira dengan adanya salah satu rekan kerja yang bisa terlibat di dalam pembatik tahun ini, harapannya adanya Inovasi dan pengalaman baru yang didapatkan salah satunya adalah pemanfaatan portal rumah belajar dan platform Merdeka mengajar.  Kegiatan ini juga menjadi catatan program kebutuhan komunitas belajar ke depan yang selama ini hanya fokus pada platform Merdeka mengajar. Untuk Dokumentasi dan Vlog Kegiatan Secara Lengkap dapat dilihat pada Video berikut ini :

 

Atau dapat diakses di PMM pada Link berikut ini :

 https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/video/136441


Pelajaran yang didapatkan

Pelajaran yang didapatkan oleh sahabat rumah belajar melalui kegiatan berbagi dan berkolaborasi di SD Muhammadiyah 2 Ambon adalah :

  1. Strategi TIKAR merupakan salah satu strategi yang dapat dipadukan dengan model-model pembelajaran lainnya termasuk Model Pembelajaran Discovery Learning.
  2. Portal Rumah Belajar Kemdikbud Ristek memberi keluasan kepada murid dan guru untuk berkreativitas secara mandiri maupun kelompok.
  3. Akun belajar id adalah akun utama guru dan peserta didik untuk mengakses berbagai aplikasi/laman pembelajaran yang direkomendasikan
  4. Platform Merdeka Mengajar lebih fokus kepada platform kebutuhan guru dan portal rumah belajar fokus pada kebutuhan belajar murid berdasarkan gaya belajarnya.
  5. PembaTIK 2022 telah mengakomodir kebutuhan guru saat ini.

#pusdatinkemendikbudristek #merdekabelajar #pembatik2022 #rumahbelajar
#dutateknologikemendikbudristek #dutarumahbelajar #platformmerdekamengajar
#berbagitik

Ambon, 25 Oktober 2022
SRB Maluku 2022
Alfi Hasan, M.Pd

Posting Komentar

0 Komentar