Salam dan Bahagia !
Sahabat sekalian, kali ini kita akan membahas materi selamat dan bahagia agar kita dapat memahami fungsi pendidikan untuk membantu murid mencapai selamat dan bahagia berdasarkan gagasan Ki Hajar Dewantara. Tugas guru bukan hanya memberikan pengetahuan dan informasi tentang materi pelajaran saja, melainkan juga dapat menghubungkan materi ajar dengan kehidupan murid, selain itu pendidik juga mengenal dan memahami kekuatan kodrat anak bahwa setiap murid dapat mengekspresikan dan membuat pemahamannya sendiri dengan cara yang berbeda. Di dalam menilai pemahaman murid, pendidik sebaiknya tidak hanya menggunakan satu jenis alat pengukuran, tetapi dapat menggunakan alat Pengukuran lainnya yang melibatkan murid untuk merefleksikan pemahaman dari pengalaman belajarnya.
Sesungguhnya fungsi pendidikan itu adalah Untuk mengantarkan murid agar siap hidup dan memberikan kepercayaan kepada murid bahwa di masa depan mereka akan mampu mengisi zamannya, yaitu tidak cukup hanya hidup untuk kepentingan individualistik, tetapi juga berkontribusi untuk masyarakat dan lingkungan dimana ia berada guna bersama-sama mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Fungsi pendidikan akan berjalan sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh Ki Hajar Dewantara jika kita sebagai pendidik memahami hal-hal sebagai berikut :
- Setiap Murid memiliki kodrat kekuatan dan potensi-potensi yang berbeda
- Pendidikan hanyalah sebagai tuntunan
- Mendidik adalah menuntun murid untuk selamat dan bahagia
- Pendidik tidak dapat berkehendak atas kodrat kekuatan atau potensi murid
- Pendidik dapat memberikan daya upaya maksimal untuk mengembangkan akal budi pekerti murid
- Pendidik membantu mengantarkan murid untuk merdeka atas dirinya sendiri agar kehidupan dan penghidupannya kelak dapat memelihara serta menjaga bangsa dan alamnya
Ki Hajar Dewantara dalam perjuangannya dan usahanya mengkritik pemerintahan kolonial yang ia anggap tirani tidak berhenti saat itu juga, kemdian beliau memutuskan untuk menjadi wartawan. Ki Hajar Dewantara pernah menjadi penulis di sejumlah surat kabat seperti Oetoesan Hindia, Midden Java, Soeditomo, De Express, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara. Akan tetapi tulisannya dianggap menentang pemerintahan kolonial pada saat itu, sehingga akhirnya di buang ke Belanda. Di Amsterdam Ki Hajar terus belajar, dan setelah pulang ke indonesia beliau mendirikan Taman Sisiwa dimana kurikulumnya digunakan dari darinya sendiri.
Menurut Ki Hajar Dewantara tujuan dari pendidikan adalah memerdekakan manusia. Maksud dari manusia merdeka menurut Ki Hajar Dewantara ada dua yaitu selamat raganya dan bahagia jiwanya. Konsep ini sebenarnya dapat di terima secara universal atau umum di berbagai bidang yang ada mulai dari agama, filsafat, sampai ilmu pengetahuan moderen bahwasannya tujuan manusia hidup di dunia adalah untuk mencari keselamatan serta kebahagian di dunia dan di akhirat.
Kebanyakan guru kurang paham bagaimana cara untuk mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan, karena tidak ada yang mengajarkan hal tersebut, bahkan di sekolah pun tidak mengajarkan konsep ini. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan harusnya memerdekakan manusia sehingga dapat menghasilkan manusia yang selamat dan bahagia. Mengetahui cara untuk mengukur besar gravitasi, memecahkan permasalahan matematika, ataupun dapat menghitung kecepatan laju reaksi pada proses kimia belum tentu dapat membantu untuk manusia menemukan keselamatan dan kebahagiaan. Maka dari itu sangat penting manusia mengetahui bagaimana caranya medapatkan keselamatan dan kebahagiaan walaupun hal tersebut tidak diajarkan di bangku sekolah.
Ki Hajar Dewantara menjabarkan pendidikan memiliki tiga peran penting yaitu yang pertama adalah memajukan dan menjaga diri. Kedua, memelihara dan menjaga bangsa. Dan yang ketiga adalah memelihara dan menjaga dunia. Saat seseorang memerdekakan dirinya menjadi manusia yang bahagia akan menghasilkan lingkungan yang lebih baik, lingkungan yang lebih baik akan memajukan suatu daerah, daerah yang maju maka negara juga akan ikut maju, dan negara yang maju akan membuat dunia lebih baik dan damai. Memerdekakan manusia adalah langkah awal untuk mewujudkan dunia yang lebih baik.
Kemerdekaan murid dalam belajar merupakan kunci untuk mencapai tujuan pendidikan yang mengantarkan keselamatan dan kebahagiaan, jika untuk dirinya sendiri ia tidak bisa mencapai selamat dan bahagia bagaimana mungkin ia akan memelihara dan menjaga dirinya, keluarganya masyarakat, bangsa ataupun alamnya. Oleh sebab itu sebagai pendidik, mari kita merenungkan kembali apakah praktik pembelajaran saat ini benar-benar mempersiapkan murid agar siap hidup dan mengisi zamannya nanti ? apa yang dapat kita lakukan untuk membantu murid mencapai selamat dan bahagia serta siap hidup dan mampu mengisi zamannya
Salam dan Bahagia
0 Komentar